Hukum Bacaan Mad Layyin, Iwadh dan 'Arid Lissukun beserta contohnya
Hukum Bacaan Mad Iwadh, Mad Layyin, Mad Arid
Lis-Sukun disertai Contohnya
Alhamdulillah,
Segala puji Bagi Allah SWT, sholawat serta salam kepada baginda Rasulullah SAW
serta keluarga dan sahabat ila yaumil kiamah.
Bapak
Ibu Guru yang dirahmati Allah khususnya Bapak/Ibu Guru Mata Pelajaran AL-Qur’an
Hadis, berikut ini sekelumit penjelasan beserta contohnya tentang Hukum Bacaan
Mad Layyin, Iwadh dan ‘Arid Lissukum, semoga bermanfaat kepada kita semua.
Amiin ya robbal ‘almin
Membaca
Al-Qur’an dengan benar dan fasih adalah suatu keharusan bagi orang Islam.
Tahukah kalian, bahwa panjang atau pendeknya dalam bacaan dalam membaca
Al-Qur’an sangat berpengaruh terhadap arti/ makna ayat-ayat Al-Quran? Oleh
karena itu dalam membaca Al-Quran kalian harus hati-hati agar tidak terjadi
kesalahan. Membaca Al-Qur’an dengan benar tentunya akan menambah kesempurnaan
kalian dalam beribadah kepada Allah. Untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan
benar kalian harus faham ilmu tajwid. Untuk memperbaiki bacan al-Qur’an
kalian berikut ini kalian akan mempelajari materi hukum bacaan mad, yaitu mad
iwadl, mad layyin dan arid lis-sukun.
1. Mad Iwadh
Menurut bahasa mad artinya panjang dan
Iwadl artinya pengganti. Sedangkan menurut istilah mad iwadl adalah mad yang
terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf.
Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan 2
(dua) harakat atau satu alif.
Ø Surah al- Kahfi ayat 110
قُلْ
إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ
وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا
وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدً
ا
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini
manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya
Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".”
Surah
an-Nashr ayat 3.
فَسَبِّحْ
بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
“Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penerima taubat.”
Surah Al-Insyirah ayat 5 - 6
.
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا . اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena
sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Dan sesungguhnya
bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan
Perlu diperhatikan !
Khusus fathatain yang berada pada huruf
ta marbutah tidak di baca mad karena huruf tersebut jika di waqafkan berubah
bunyi menjadi huruf ha.
2. Mad Layyin
Menurut bahasa
mad artinya panjang dan layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad
layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya
sukun dan didahului oleh huruf yang berharakat fathah dan setelahnya
berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan
sebanyak dua harakat, empat harakat atau enam harakat.
Surah Quraisy ayat 1-2
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
"Karena
kebiasaan orang-orang Quraisy."
إِيلَافِهِمْ
رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
"(yaitu)
kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas."
Surah Ali Imran ayat 26
قُلِ
اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ
الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ
بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
“Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang
mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
3. Mad ’arid lis-sukun
Menurut bahasa
Mad artinya panjang, arid artinya baru/ tiba-tiba ada dan sukun artinya mati.
Menurut istilah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif atau ya) yang
berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf. Cara membaca mad arid lis-sukun
ada tiga macam, yaitu boleh dua harakat ( Qashr) empat harakat ( Tawassuth),
atau enam harakat (Thul). Yang paling utama adalah membaca dengan panjang
bacaan enam harakat.
Surah al-Ma’un ayat 1
أَرَأَيْتَ
الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
"Tahukah
kamu (orang) yang mendustakan agama?"
Surah Yasin ayat 9
وَجَعَلْنَا مِنْ
بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
"Dan Kami
adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan
Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat."
Az-Zumar ayat 20.
لَٰكِنِ
الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ
"Tetapi
orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang
tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah
tidak akan memungkiri janji-Nya."
Lihat latihan soalnya disini
Post a Comment