Hukum Bacaan Mad Shilah Qurdis kelas 9
Hukum Bacaan Mad
Shilah
Silah artinya bergabung. Mad
Shilah ialah mad yang berlaku pada ha dhamir (kata ganti) khususnya pada lafaz hu ( ﻪُ ) dan hi (
هِ ) yang artinya “dia”. Letaknya selalu
di akhir kata.
Mad Shilah terbagi menjadi dua
macam, yaitu :
1.
Mad Shilah Qashirah ( مَدْ صِلَة
قَصِيْرَة )
Shilah artinya pendek.
Yang dimaksud mad shilah qashirah adalah mad
yang terjadi sesudah bersambungnya “ha dhamir “ dengan huruf hidup.
Hukum atau cara membacanya satu alif atau dua
harakat
Pengertian
lain : Apabila ada haa dhamir
( ﻪ ) sedang sebelum haa tadi ada huruf hidup
(berharakat), maka cara membacanya harus panjang seperti mad thobi’i.
Contoh :
Contoh :
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
اِنَّهُ كَانَ
وَحْدَهُ ﻻَشَرِيْك لَهُ
وَحْدَهُ ﻻَشَرِيْك لَهُ
Catatan :
Menurut imam hafash, ha dhomir laki-laki (kata ganti
orang ketiga laki-laki) tidak dihukumi mad shilah qashirah apabila :
a.
Didahului oleh huruf mati, seperti : عَنْه , فِيْهِ مِنْهُ
اِلَيْهِ dll
Kecuali dalam Surat al-furqan ayat 69 dalam kalimat ; يَخْلُدْ فِيْهِ مُهَانًا
, kata هِ dalam kata فِيْهِ
tersebut harus dibaca panjang walaupun huruf sebelumnya mati.
b.
Ha dhamir menghadapi huruf mati, ketika dibaca bersambung
dengan alif lam yang mati ( الْ
)
Contoh :
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ بِهِ الْحَق
Catatan :
Ha ( ) selain Ha dhamir, tidak
termasuk dalam qoidah hokum Al-Maddus-Shilah artinya selain Ha dhamir maka
harus di baca pendek seperti dalam ayat-ayat berikut :
-
Surat Az-Zumar ayat 7 harus
dibaca pendek : يَرْضَهُ لَكُمْ
-
Surat Hud ayat 91 ha dibaca
pendek : نَفْقَهُ كَثِيْرًا
-
Surat Maryam ayat 46 : لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ
-
Surat As-Syuaro ayat 167 : قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ
-
Surat Al-Alaq ayat 15 : كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ
-
Surat Al-a’rof ayat 111 dan
Asy-Syuaro’ ayat 36 harus dibaca sukun
2.
Mad Shilah Thawilah (( مَدْ صِلَة
طَوِيْلَة )
Thawilah artinya panjang.
Yang dimaksud mad shilah thawilah adalah mad
yang terjadi jika sesudah “ha dhamir “ terdapat hamzah ( ء ) yang hidup.
Hukum atau cara membacanya 2 sampai 5 harakat
Contoh :
عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه
لَهُ اَخْلَدَهُ
Catatan : * Menurut imam Hafash Mad
Shilah Thawilah yaitu apabila ada Ha dhomir terletak sesudah huruf berharakat
fathah, dommah dan kasrah sedangkan sesudahnya ada huruf hamzah (yang
disambungkan dalam 2 kalimat), ma (ىه
) itu harus dipanjangkan 4 atau 5 harakat.
Wallahu a’lam
Saran dan kritik demi kesempurnaan
Post a Comment