Header Ads

Al-Quran Hadis sebagai pedoman hidupku, pengertian Hadis kelas 7 Ganjil



Pengertian Hadist

Hadis dari segi bahasa artinya khabar, berita atau hal yang diberitakan, baru, muda, cerita, dan riwayat dari Nabi saw.
Sedangkan menurut istilah adalah

مااضيف للنبي صلى الله عليه وسلم قولا او فعلا او تقريرا او نحوها
Segala sesuatu yang bersumber dari  Nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan) ataupun yang sepadannya

Sekelumit  Pembukuan Hadis

Pada masa rasulullah saw, beliau melarang menulis dan mencatat sesuatu dari beliau. Agar tidak tercampur dengan perkataan Nabi saw.

Seluruh hadis pada masa Rasulullah berada dalam hafalan dan ingatan para sahabat.

Pada masa Khalifah Usman bin Affan, penulisan Hadis mulai mendapat perhatian dari para sahabat dan Tabi’in.

Pada awal khalifah Ali bin Abi Thalib, hadis mengalami perkembagangan yang kurang menggembirakan, karena  mulai timbul hadis-hadis palsu. Tapi berkat upaya penyelidikan para Muhaddiisin (ahli hadis) yang penuh ketekunan, hal ini dapat teratasi.

Periode penulisan dan kodifikasi hadis secara resmi berlangsung pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Abu Bakar Muhammad bin Syihab Az-Zuhri, adalah ulama’ besar pertama kali yang membukukan hadis.

Hadis dibedakan menjadi 3 macam

1. Hadis Qauliyah, yaitu ucapan-ucapan atau sabda Nabi saw dalam berbagai kesempatan atau keadaanyang berhubungan dengan penerapan hukum atau ketentuan-ketentuan lain lain dalam Islam.

Contoh .
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كُالْبُنْيَا نِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا  ( رواه مسلم )

Artinya ;
‘Orang mukmin dengan orang mukmin lainnyan bagaikan sebuah bangunan satu sama lainnya saling menguatkan. “ (HR. Muslim)

2. Hadis Fi’liyah yaitu perbuatan atau perilaku Nabi saw. Untuk memberikan tuntunan atau contoh pelaksanaan ibadah atau urusan urusan lain dalam Islam

Contoh.

كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم يُسَوِّى صفوفنا اذاقمناالى الصلا ة فاذااستوينا كبر  ( رواه مسلم )

Artinya ;
‘Nabi saw (meluruskan) saf-saf kami ketika kami akan melaksanakan sholat. Apabila saf-saf kami telah lurus, barulah Nabi saw takbir. “ (HR. Muslim)

3. Hadis Taqririyah yaitu, pernyataan atau persetujuan Nabi saw. Terhadap suatu perbuatan yang dilakukan sahabat atau seseorang dihadapan beliau, atau perbuatan seseorang ditempat lain yang dilaporkan kepada beliau, lalu beliau diam. Diamnya nabi saw menandakan persetujuan, sebab kalau tidak setuju, maka Nabi saw akan menolaknya atau melarangnya.

Contoh.

كنا نصلى ركعتين بعد غروب الشمس وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يرانا ولم يأمرنا ولم ينهنا  ( رواه مسلم )
Artinya:
Kami para sahabat melakukan sholat dua rakaat sesudah terbenam matahari (sebelum sholat magrib). Rasulullah saw melihat apa yang kami lakukan tetapi beliau tidak menyuruh dan tidak pula melarang kami.” (HR. Muslim)

Fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an

a)      Mengukuhkan hukum yang sudah ada dalam Al-Qur’an
b)      Merinci ayat Al-Qur’an yang bersifat global
c)       Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur’an
d)      Membatasi keumuman ayat Al-Qur’an

Manfaat di turunkannya Al-Qur’an

Diantaranya adalah :

  1. Kehidupan manusia menjadi terbimbing dengan petunjuknya
  2. Dari segi AQIDAH dapat menjaga kemurnian iman dengan kata lain menjadi umat yang menegakkan tauhid
  3. Dari segi UBUDIYAH (ibadah) dapat mengetahui aturan-aturan yang benar sesuai apa yang dikehendaki oleh Allah sebagai al-ma’bud (zat yang disembah/diibadahi).
4.       Dari segi mu’amalah (hubungan sesama manusia) yang harus diperbuat, norma-norma mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak, bagaimana cara berperilaku, bertutur sapa dan banyak lagi manfaat yang lain.

Ringkasnya Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk yang mengarahkan manusia kejalan yang diridhoi Allah, sehingga akan tercipta kebahagiaan dunia dan akherat.

Al-Qur’an adalah sumber hukum umat Islam yang pertama dan utama

Hadis adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an

Cara memfungsikan Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai orang yang beriman, kewajiban kita adalah memfungsikan Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan hal itu. Anatara lain adalah :

A. Menjadikah Al-Qur’an Hadis sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi

1). Selalu mendengarkan dan mematuhi bila diseru kepada Al-Qur’an dan hadis
2) Selalu menerima semua yang datang dari Rasulullah saw karena semua itu datangnya dari Allah
3) Selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadis dalam semua urusan

B.  Menjadikah Al-Qur’an Hadis sebagai pedoman dalam kehidupan keluarga

1) Laki-laki sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga
2) Laki-laki dan wanita akan ditanya mengenai pertanggung jawabannya pada keluarga oleh Allah swt di akhirat nanti
3) Setiap anggota keluarga harus menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka

C.  Menjadikah Al-Qur’an Hadis sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat

1) Selalu tolong-menolong dalam kehidupan dan menggalang persatuan
2) Selalu mengusahakan perdamaian antar sesama mukmin
3) Berbuat baik kepada sesama
4) Menunaikan hak sesama

D. Menjadikah Al-Qur’an Hadis sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1) Saling menguatkan satu sama lain dalam membangun negara
2) Selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan segala macam persoalan yang menyangkut orang banyak

E. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai hakim dalam menyelesaikan masalah

1)  Selalu berhukum kepada Al-Qur’an dan Hadis dan tidak kepada yang lain
2) Selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan para pemegang urusan/kekuasaan dan mengembalikan perkara kepada Al-qur’an dan Hadis bila terjadi beda pendapat
3)  Orang beriman harus membuktikan bahwa ia selalu berhukum kepada apa yang datang kepada Rasul dalam semua persoalan.

Wallahu a'lam

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.