Header Ads

CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) PENDIDIKAN PANCASILA

 

 


CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

 

 A.   Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

 Pendidikan  merupakan  kunci  untuk  menumbuh  kembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila  sesuai  tujuan  pendidikan  nasional,  yaitu  untuk berkembangnya potensi peserta didik agar  menjadi manusia yang beriman  dan   bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,      berakhlak mulia,  sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan   menjadi  warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

 Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan  pandangan hidup bangsa Indonesia.  Ketuhanan,  kemanusiaan,  persatuan,   musyawarah- mufakat,  dan   keadilan  adalah  nilai-nilai  yang  harus ditumbuhkembangkan dan  diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma dasar atau  grundnorm Indonesia dan  diberi nama  Pancasila,  sehingga  menjadi  landasan  filosofis  bagi pengembangan    seluruh    aturan    di     Negara    Kesatuan     Republik Indonesia.  Sebagai   dasar   negara,   ideologi,   dan    pandangan   hidup bangsa  Indonesia,  nilai-nilai  Pancasila  semestinya  mewujud  dalam setiap sikap dan  perbuatan segenap warga negara Indonesia. Keterwujudan dalam sikap dan   perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangsa pada kehidupan yang adil  makmur sebagaimana  cita-    cita    kemerdekaan  bangsa  Indonesia.  Gambaran ideal  cita-cita  bangsa  tersebut  masih  jauh   dari   terwujud  walaupun negara Indonesia telah menempuh perjalanan lebih dari  tiga  perempat abad.   Masih   banyak   tantangan   yang   harus   diatasi   baik     dalam kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan  bernegara.

 Dalam  konteks  kehidupan  berbangsa  dan   bernegara,  setiap  warga negara perlu diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan  baik (smart and  good citizen), sehingga dapat memahami negara dan  bangsa Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa  kebangsaan Indonesia, dan  mencintai tanah air.  Dengan demikian, warga negara Indonesia dapat melaksanakan hak  dan  kewajibannya sebagai warga negara, juga  turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan  negara Indonesia dari  berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan  gangguan yang akan merusak ketahanan bangsa dan  negara Indonesia.


  Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang ditumbuhkembangkan  dalam  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa, dan  bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan  baik. Pendidikan Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara  Republik  Indonesia  Tahun 1945, Bhinneka  Tunggal  Ika,   dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan  pemahaman filosofi bangsa perlu  dilakukan  perbaikan  secara  konten  maupun  proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya  terkandung  penumbuhkembangan  karakter,  literasi- numerasi,    dan     kecakapan    abad    21     yang    disesuaikan     dengan kebutuhan dan  perubahan zaman. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila   akan   menghasilkan   warganegara   yang  mampu   berpikir global (think globally)  dengan cara-cara bertindak lokal (act   locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati  diri  dan  identitas bangsa.

 Mata pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis dalam  upaya  menanamkan  dan   mewariskan  karakter  yang  sesuai dengan  Pancasila  kepada  setiap  warga  negara,  dengan  menjadikan nilai-nilai   Pancasila   sebagai   bintang   penuntun   untuk   mencapai Indonesia emas.

 B.   Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

 Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila, peserta didik mampu:

 

1.    Berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan  ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa   melalui sikap mencintai  sesama  manusia, mencintai  negara  dan   lingkungannya  untuk  mewujudkan persatuan dan  keadilan sosial;

2.    Memahami    makna    dan      nilai-nilai    Pancasila,    serta    proses perumusannya  sebagai  dasar  negara,  ideologi,  dan    pandangan hidup bangsa, serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari;

3.    Menganalisis     konstitusi     dan      norma     yang     berlaku,     serta menyelaraskan hak dan  kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tengah-tengah masyarakat global;

4.    Memahami jati  dirinya sebagai bagian dari  bangsa Indonesia yang berbineka, serta mampu bersikap adil  dan  tidak membeda-bedakan jenis  kelamin,  SARA  (Suku  Agama,  Ras,   Antargolongan),  statusosial-ekonomi, dan  penyandang disabilitas;

 

5.    Menganalisis  karakteristik  bangsa  Indonesia  dan   kearifan  lokal masyarakat sekitarnya, dengan kesadaran dan  komitmen untuk menjaga  lingkungan,  mempertahankan  keutuhan  wilayah  NKRI, serta berperan aktif dalam kancah global.

 

C.   Karakteristik Pendidikan Pancasila

 

1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan  pendidikan kewarganegaraan dengan untuk mewujudkan warga negara yang demokratis dan  bertanggung jawab dalam rangka membangun peradaban bangsa Indonesia;

2.   Wahana  edukatif  dalam  pengembangan   peserta  didik  menjadi manusia yang memiliki rasa  kebangsaan dan  cinta tanah air  yang dijiwai oleh  nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan  komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3. Wahana   untuk   mempraktikkan   perilaku   gotong   royong, kekeluargaan, dan  keadilan sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan  kesatuan bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika;

4.   Berorientasi  pada  penumbuhkembangan  karakter  peserta  didik untuk menjadi warga negara yang cerdas dan  baik  serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap, keterampilan, dan  pengetahuan;

5.   Berorientasi pada pembudayaan dan  pemberdayaan peserta didik untuk  menjadi  pemimpin  bangsa  dan   negara  Indonesia  di  masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan  bertanggung jawab.


  

Pendidikan    Pancasila     memiliki    empat    elemen    kunci     beserta cakupan/substansinya, sebagai berikut:

 

No

Elemen

Deskripsi Elemen

1.

Pancasila

Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan  pandangan hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai Pancasila,  proses  perumusan  Pancasila, implementasi Pancasila dari   masa ke  masa, serta reaktualisasi  nilai-nilai  yang  terkandung  di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian. Penerapan  nilai-nilai   Pancasila   secara   kolektif dalam beragam kegiatan kelompok dengan membangun kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.  Mengembangkan   potensi    sebagai kualitas personal yang bermanfaat dalam kehidupannya, memberi bantuan yang dianggap penting dan  berharga kepada orang-orang yang membutuhkan   di    masyarakat   yang   lebih    luas dalam konteks Indonesia dan  kehidupan global.

2.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945

Mengkaji konstitusi dan   perwujudan norma yang berlaku mulai dari  lingkup terkecil (keluarga, dan masyarakat)   sampai   pada  lingkup   negara   dan global sehingga dapat mengetahui dan mempraktikkan  hak   dan   kewajibannya  baik sebagai  manusia,  bangsa  Indonesia  maupun sebagai  warga  negara  Indonesia  dan   dunia, termasuk menyuarakan secara kritis terhadap pelanggaran hak  asasi manusia. Mempraktikkan sistem  musyawarah  dari   lingkup  kelas,  sekolah, dan  keluarga. Menyadari dan  menjadikan musyawarah sebagai pilihan penting dalam mengambil keputusan, menjaga persatuan, dan kehidupan yang demokratis. Peserta didik dapat menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang  berlaku  sehingga  segala  peraturan perundang-undangan dapat diterapkan secara kontekstual dan  aktual.

3.

Bhinneka

Tunggal Ika

Mengenali     dan      menunjukkan     rasa        bangga terhadap jati  dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan   Pancasila,   sikap  hormat   kepada bangsa yang beragam, serta memahami dirinya menjadi bagian dari   warga negara dunia. Peserta didik dapat menanggapi secara memadai terhadap kondisi dan   keadaan yang ada  di  lingkungan dan masyarakat  untuk menghasilkan  kondisi  dan


 

No

Elemen

Deskripsi Elemen

 

 

keadaan yang lebih baik. Peserta didik juga menerima adanya kebinekaan bangsa Indonesia, baik     dari    segi    suku,   ras,    bahasa,   agama   dan kelompok sosial. Terhadap kebinekaan tersebut, peserta  didik dapat bersikap  adil   dan   menyadari bahwa dirinya setara yang lain,   sehingga ia  tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan  SARA. Terhadap kebinekaan itu,  peserta didik juga  dapat memiliki  sikap  tenggang  rasa,  penghargaan, toleransi dan  cinta damai sebagai bagian dari  jati diri  bangsa yang perlu dilestarikan. Peserta didik secara aktif mempromosikan kebinekaan, mempertautkan kearifan lokal dengan budaya global, serta mendahulukan produk dalam negeri.

4.

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal, mengenali bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungan  sekitarnya,   sehingga    muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar   tetap  nyaman  dihuni.  Bermula   dari kepedulian untuk mempertahankan lingkungan sekitarnya yang nyaman tersebut, peserta didik dapat mengembangkan ke  dalam skala yang lebih besar,   yaitu   negara,   sehingga   dapat  berperan dalam mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menumbuh kembangkan jiwa  kebangsaan akan hak  dan kewajiban bela   negara sebagai suatu kehormatan dan     kebanggaan.Peserta   didik   dapat   mengkaji secara nalar dan  kritis sebagai bagian dari  sistem keamanan  dan   pertahanan  Negara  Kesatuan Republik Indonesia, serta berperan aktif dalam kancah global.

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.