Header Ads

Akhlak Tercela kepada Allah SWT. (Riya' dan Nifaq)


Akhlak Tercela kepada Allah SWT. (Riya' dan Nifaq)

Riya’ dalam bahasa Arab artinya memperlihatkan atau memamerkan, secara istilah riya’ yaitu memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan baik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain dapat melihatnya dan akhirnya memujinya. Hal yang sepadan dengan riya’ adalah sum’ah yaitu berbuat kebaikan agar kebaikan itu didengar orang lain dan dipujinya, walaupun kebaikan itu berupa amal ibadah kepada Allah Swt.

Contoh-contoh perbuatan riya’ misalnya adalah:
a. Sifat–sifat yang melekat pada diri seseorang, seperti suka melekatkan sifat-sifat mulia pada diri sendiri. Hal-hal yang cenderung dipamerkan itu misalnya keelokan dirinya, pakaian atau perhiasan, jabatan di tempat kerja, dan status sosial lainnya.
b. Seseorang menyantuni anak yatim dihadapan banyak orang dengan maksud agar ditayangkan di TV atau radio.

Adapun akibat buruk riya’, antara lain sebagai berikut
a. Menghapus pahala amal baik, (QS. al-Baqarah ayat 264)
b. Mendapat dosa besar karena riyaô€¡ƒ’ termasuk perbuatan syirik kecil.

Nifaq adalah perbuatan menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan keimanannya dengan ucapan dan tindakan. Perilaku seperti ini pada hakikatnya adalah ketidaksesuaian antara keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Atau dengan kata lain, tindakan yang selalu dilakukan adalah kebohongan, baik terhadap hati nuraninya, terhadap Allah Swt maupun sesama manusia. Pelaku perbuatan nifaq di sebut munafik.
Para ulama membagi ada dua jenis kemunafikan, yaitu nifaq i’tiqadi dan nifaq 'amali.


a.    Nifaq I’tiqa di
Nifaq I’tiqa di adalah suatu bentuk perbuatan yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah Swt., sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan sama sekali. Dia salat, bersedekah, dan beramal saleh lainnya, namun tindakannya itu tanpa didasari keimanan dalam hatinya.
b.    Nifaq ‘Amali
Nifaq ‘amal adalah kemunakan berupa pengingkaran atas kebenaran dalam bentuk perbuatan

Ciri-ciri perbuatan yang masuk kategori nifaq:
1. Tidak mampu menegakkan salat kecuali dengan malas-malasan, ia merasa ragu terhadap balasan Allah di akhirat.
2. Hanya ber􀂿kir jangka pendek yaitu kekayaan duniawi semata
3. Terbiasa dengan kebohongan, ingkar janji, dan khianat.
4. Tidak mampu ber-amar ma’ruf nahyi munkar.
5. Sering kali dalam pembicaraannya menyindir dan menyakiti Nabi atau Islam.
Wallahu a’lam


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.