Materi USBN Akidah 2020 Iman kepada Qadha dan Qadar
Iman kepada Qadha dan Qadar
Assalamu’alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Segala puji hanya milik Allah, shalawat serta salam
kita hadiahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW berikut keluarga, sahabat
sampai hari kiamat.
Pada kesempatan ini kami mencoba membahas kisi-kisi UAMBN 2019
khususnya mata pelajaran AKidah Akhlak yang mudah-mudahan nantinya bisa
membantu para peserta didik dalam memahami beberapa kisi-kisi dan contoh soal
yang kami sajikan tentang Iman kepada Qadha dan qadar Allah SWT. Dengan
indikator soal sebagaimana berikut :
1)
Menyebutkan pengertian qadha dan qadar
2)
Menentukan macam-macam takdir
Berkenaan dengan Qadha dan Qadar Allah SWT, mari kita sama-sama
merenungkan firman Allah berikut ini;
Artinya; Tiada suatu bencanapun yang
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis
dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( QS. Al-Hadid ayat 22)
1.
Pengertian Iman kepada Qadha dan Qadar
Menurut bahasa
“Qadha” berasal dari kata Qadha–Yaqdhii yang berarti memutuskan suatu
perkara dengan ucapan atau perbuatan. Secara istilah Qadha berarti ketetapan,
ketentuan atau keputusan Allah swt tentang suatu perkara sejak zaman azali
(sebelum adanya alam ini) yang belum diketahui dan belum diterima oleh
makhluknya.
Sedangkan menurut
bahasa kata “Qadar” berasal dari lafaz Qadara–Yaqdiru yang berarti kuasa
mengerjakan sesuatu. Secara istilah Qadar berarti pembatasan Allah swt tentang
sesuatu, dengan kata lain, Qadar berarti ukuran atau aturan yang diciptakan
oleh Allah swt untuk perkara tersebut atau bisa juga berarti ketentuan atauu
ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah swt atas Makhluk-Nya dan telah
diterima serta telah berlaku bagi makhluknya.
2. Macam-Macam Takdir
a. Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah ketentuan Allah swt yang pasti berlaku pada
manusia dan tidak bisa dirubah. Allah swt zat yang maha Kuasa menentukan apa
yang akan terjadi atas manusia di dunia ini, baik itu ketentuan yang baik maupun
yang buruk bagi manusia adalah semata-mata ketentuan Alalah. Firman Allah swt
dalam Surat al-Hadid ayat 22 dikatakan:
Artinya: tiada suatu bencanapun yang
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis
dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah.
b. Takdir Muallaq
Takdir muallaq adalah ketentuan Allah swt
yang dapat di ubah dengan doa dan ikhtiar.
Manusia adalah makhluk Allah swt yang
mencipta, mengatur dan menguasai alam semesta. Manusia tidak mengetahui apa-apa
yang akan terjadi atas dirinya sendiri, baik terhadap kejadian yang
menyenangkan maupun kejadian yang menyusahkan. Manusia tidak dapat mengatakan
bahwa besok akan terjadi hujan lebat.
Mereka hanya akan memperkirakan
berdasarkan pengalaman. Islam mensyariatkan, bahwa manusia wajib berusaha
secara maksimal, sedangkan hasilnya ada pada kekuasaan Allah swt. Hal tersebut
sesuai firman Allah swt dalm surat Ar-Ra’d ayat 11.
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d ayat 11)
Ayat di atas memberikan pesan kepada kita
bahwa perubahan keadaan suatu perkara tersebut tergantung pada usaha yang dilakukannya.
Oleh karena itu, manusia hendaknya berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai
hasil yang lebih baik dimasa depan.
Demikian semoga bermanfaat untuk membantu
dalam menyelesaikan soal-soal UAMBN/USBN Akidah Akhlak.
Salam guru Madrasah
Post a Comment