HADIS TENTANG HUBUNGAN KEHIDUPAN DUNIA DAN AKHERAT Materi pada Bab 6 MTs
BAB 6
HADIS
TENTANG HUBUNGAN KEHIDUPAN DUNIA DAN AKHERAT
1. Hadis
Riwayat Muslim dari Abu Hurairah
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ , قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ,
يَقُوْلُ : اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ
لِى دِيْنِيْ اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي
وَاَصْلِحْ
لِي دُنْيَايَ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشِي , وَاَصْلِحْ لِى آخِرَتِي اَلَّتِيْ
فِيْهَامَعَادِي , وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِّي فِي كُلِّ خَيْرٍ ,
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةَ لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ (رواه مسلم )
Artinya :
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW berdoa : Ya
Allah perbaikilah urusan agamaku yang merupakan penjaga keselamatan urusanku,
perbaikilah untukku urusan duniaku yang didalamnya terdapat mata pencaharianku
(Penghidupanku), dan perbaikilah untukku urusan akhiratku yang akan menjadi
tempat kembaliku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap
kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai pemutus dari setiap keburukan. (HR.
Muslim)
Arti Kosa kata
اَصْلِحْ
artinya perbaikilah مَعَادِي
artinya tempat kemabliku
مَعَاشِي artinya penghidupanku رَاحَةَ
artinya pemutus
Isi
kandungan
Isi kandungan hadis riwayat Muslim
dari Abu Hurairah di atas adalah sebagai berikut :
1). Memohon kebaikan dalam urusan
agama
اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ لِى
دِيْنِيْ اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي
“Ya Allah perbaikilah urusan agamaku
yang merupakan penjaga keselamatan urusanku”
Agama seseorang menjadi baik jika tegak pada dua landasan pokok. Pertama,
ikhlas ibadah kepada Allah semata. Kedua, mengikuti sunnah
Rasulullah saw. Dalam beragama. Apabila semua dilakukan oleh seorang hamba maka
akan terlindungi dari semua keburukan dan kesesatan.
2). Memohon kebaikan dalam urusan
dunia
وَاَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِيْ
فِيْهَا مَعَاشِي
“perbaikilah untukku urusan duniaku
yang didalamnya terdapat mata pencaharianku (Penghidupanku)”
Maksudnya adalah meminta kepada Allah
agar memperbaiki urusan dunia yang sebentar ini, yaitu dengan memberikan rezeki
yang cukup, halal, dan bermanfaat.
3).
Memohon kebaikan dalam urusan akhirat
وَاَصْلِحْ لِى آخِرَتِي اَلَّتِيْ
فِيْهَامَعَادِي
“dan perbaikilah untukku urusan akhiratku yang akan
menjadi tempat kembaliku”
Yakni memohon kepada Allah Swt agar senantiasa memberi
bimbingan dan hidayah kepada kita untuk beramal shaleh yang Allah ridoi serta
istiqamah dalam ketaatan kepadanya sampai akhir hayat.
4). Memohon kehidupan yang berkah dalam kebaikan
وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِّي فِي كُلِّ
خَيْرٍ
“Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam
setiap kebaikan”
Yakni bermunajat kepada Allah agar menjadikan hidup ini
sebagai sarana menambah kebaikan, ibadah, dan ketaatan yang Allah ridhoi. Hal
ini menunjukkan bahwa panjangnya usia yang kita miliki tidak lain adalah untuk
menambah amal kebaikan atau amal shaleh.
5). Memohon agar menjadikan kematikan adalah akhir dari
segala keburukan
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةَ لِي مِنْ كُلِّ
شَرٍّ
“dan jadikanlah kematian sebagai pemutus dari setiap
keburukan”
Manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Oleh
karenanya, kita sebagai makhluk yang lemah memohon kepada Allah agar menjadikan
kematian sebagai akhir dari kesalahan kita, juga sebagai peristirahatan dari
hiruk pikuk, fitnah, bencana dan cobaan berupa maksiat yang ada di dunia.
2.
Hadis riwayat Muslim
dari Mustaurid bin Syaddad
حَدَّثَنَا قَيْسٌ ,
قَالَ سَمِعْتُ مُسْتَوْرِدًا, أَخَابَنِيْ فِهْرٍ , يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ وَاللهِ مَا الدُّنْيَا فِى الْاَخِرَةِ
إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأشَارَ يَحْيَى
بِالسَّبَابَةِ – فِى الْيَمِّ, فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ ؟ (روام مسلم)
Artinya
Telah menceritakan
kepada kami Qais, berkata: Aku mendengar Mustaurid, salah seorang dari bani
Fihr berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Demi Allah, tidaklah
dunia di akhirat kecuali seperti sesuatu yang dijadikan oleh jari salah seorang
dari kalian –Yahya berisyarat dengan jari telunjuk di laut- maka perhatikanlah
apa yang di bawa (HR Muslim).
Arti kosa kata
بِالسَّبَابَةِ artinya dengan jari
telunjuk إِصْبَعَهُ artinya jarinya
Isi kandungan
Hadis diatas
memberi pengertian bahwa dunia ini tidak berniali apa-apa jika dibandingkan
dengan akhirat. Dunia merupakan tempat mencari penghidupan yang sesaat dan
didalamnya banyak fitnah dan cobaan.
Perumpaan
kehidupan dunia dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan ujung
jarinya kedalam lautan yang luas. Jika jari tersebut diangkat, berapa tetes
saja air yang masih melekat ? sangat sedikit sekali bukan ?.
Air lautan diatas
ibarat akhirat, sedangkan setetes air laut yang tersisa di jari itulah ibarat
kehidupan dunia.
Wallahu a’lam
Materi diatas bisa di unduh disini__
Post a Comment