Mempertahankan Kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia
Khutbah Jum'at
Mempertahankan Kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ذِي الْجَلَالِ
وَالْإِكْرَامِ، الَّذِيْ أَعَزَّنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَكْرَمَنَا
بِالْإِيْمَانِ، وَنَوَّرَ قُلُوْبَنَا بِالْقُرْاٰنِ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ
لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا
وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ أَمَّابَعْدُ؛
فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ كَمَا قَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ . وَ قَالَ أَيْضًا: مَا
يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ
شَاكِراً عَلِيماً
Hadirin kaum muslimin
sidang jum’at yang berbahagia !
Pada kesempatan khutbah kali kami selaku khatib mengajak kepada
diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan
shalat Jumat ini, untuk terus berusaha dan berupaya dalam meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah swt. Karena hanya dengan modal iman dan takwa, kita
semua bisa menjadi hamba yang selamat di dunia dan akhirat. Sebab, tidak ada
bekal terbaik yang layak untuk kita bawa menuju akhirat selain ketakwaan.
Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:
وَتَزَوَّدُوا
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ
Artinya,
“Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan
bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS
Al-Baqarah [2]: 197).
Kaum Muslimin jamaah Sholat Jumat yang dirahmati Allah
Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah swt adalah dengan cara mensyukuri semua nikmat dan karunia yang telah
diberikan kepada kita semua, yaitu nikmat iman dan takwa, nikmat sehat jasmani
dan rohani, dan khususnya nikmat kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan nikmat
kemerdekaan ini, kita bisa menjaga dengan benar keimanan dan ketakwaan kita,
juga bisa menjaga kesehatan jasmani dan rohani kita semua. Berkaitan dengan
keharusan untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, Allah swt berfirman dalam
Al-Qur’an:
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ
إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِراً عَلِيماً
Artinya,
“Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha
Mensyukuri, Maha Mengetahui.” (QS An-Nisa’ [4]: 147).
Hadirin sidang Jum'at yang berbahagia
Nikmat kemerdekaan yang telah Allah berikan kepada kita semua ini
wajib untuk dipertahankan dan kita jaga dengan benar. Cara untuk menjaga dan
mempertahankan kemerdekaan adalah dengan cara menumbuhkan sikap cinta tanah
air, atau yang kita kenal dengan nasionalisme. Sebab, ketika nasionalisme sudah
tertanam dalam jiwa kita, maka kita akan terus berbakti dan mengabdi pada
bangsa tercinta ini.
Selain itu, salah satu kata singkat yang sangat memotivasi kepada
kita semua tentang hal ini adalah ungkapan para ulama perihal nasionalisme,
yaitu, “Hubbul wathân minal imân-Cinta tanah air merupakan bagian dari iman.”
Kalimat bijak ini menjadi salah satu motivasi, khususnya bagi umat Islam untuk
terus menumbuhkan iman dengan sikap nasionalisme yang tinggi pada negaranya,
serta berusaha untuk mengharumkan nama bangsanya.
Representasi dari nasionalisme adalah kita akan selalu berusaha
untuk selalu berbuat baik dan benar pada bangsa dan negara. Kita tidak akan
membiarkan negara ini hancur, terpecah belah, dan tidak terarah. Hal ini
sebagaimana penjelasan Syekh Muhammad Bakri as-Shiddiqi asy-Syafi’i dalam kitab
Dalilul Falihin li Thuruqi Riyadlis Shalihin, beliau mengatakan:
يَنْبَغِي لِكَامِلِ الْإِيْمَانِ
أَنْ يُعَمَّرَ وَطَنَهُ بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالْإِحْسَانِ
Artinya,
“Sudah seharusnya bagi orang yang sempurna imannya untuk mengonstruksi
negaranya dengan perbuatan-perbuatan benar dan baik.”
Berbuat baik dan benar untuk negara adalah dengan cara berbuat
adil, sejahtera, benar, jujur, serta menghindari setiap perbuatan yang bisa
merusak nama baik bangsa, atau perbuatan yang bisa merugikan bangsa itu
sendiri.
Hadirin kaum muslimin sidang jum’at yang berbahagia !
Selain menumbuhkan sikap nasionalisme, kita juga harus berjuang
dan mengabdi untuk bangsa Indonesia. Dengan kata lain, semua perbuatan yang
kita lakukan harus memiliki nilai manfaat untuk bangsa ini, menjaga marwah dan
martabat bangsa, berusaha untuk terus mengharumkan nama baik negara. Nah, cara
terbaik dalam hal ini adalah dengan cara memperbanyak ilmu pengetahuan dan
membuang segala kebodohan yang ada dalam diri kita.
Berkaitan dengan hal ini, Sayyid Muhammad mengatakan dalam kitab
at-Tahliyatu wat Targhib fit Tarbiyati wat Tahdzib,
هُوَ أَنْ تَجْتَهِدَ فِي
تَحْصِيْلِ الْعُلُوْمِ وَالمَعَارِفِ التي بِهَا تَتَمَكَّنُ مِنْ خِدْمَةِ
الوَطَنِ العَزِيْزِ عَلَى وَجْهِ الْاِكْمَالِ فَاِنَّ الجَاهِلَ تَصَرُّفَاتُهُ
كُلُّهَا دَرِيْعَةٌ لَا يَعْرِفُ مَا فِيْهَا المَنْفَعَة
Artinya,
“(Sikap nasionalisme pada negara) yaitu dengan cara berupaya untuk mendapatkan
ilmu dan pengetahuan, yang dengannya bisa mengabdi pada negara yang mulia,
dengan cara yang sempurna. Sebab, semua tindakan orang bodoh adalah sebuah
upaya yang ia tidak tahu manfaat di dalamnya.”
Itulah upaya-upaya penting yang harus kita lakukan sebagai anak
bangsa pasca kemerdekaan. Tidak ada cara yang lebih baik dan lebih ideal dalam
mempertahankan kemerdekaan selain belajar untuk lebih berilmu, sehingga bisa
mengabdi pada negara dengan ilmu tersebut, sehingga kerukunan, kesejahteraan,
kebersamaan, dan persatuan akan terus terjalin. Sebab, kebodohan tidak memiliki
manfaat untuk kebaikan suatu bangsa.
Hadirin sidang Jum'at yang berbahagia
Demikian khutbah Jumat perihal pentingnya menjaga kemerdekaan
Republik Indonesia ini. Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita
semua, dan digolongkan sebagai hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua
perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ
هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ،
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ
الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ،
فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ
تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الدَّاعِيْ إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ،
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلَآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ
وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
أَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.
اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ
الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
الْبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْاٰخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ !
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي الْقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
Post a Comment