Bahas Materi UAMBN 2020 QS Az-Zalzalah
Materi
QS Az-Zalzalah
Surat Az-Zalzalah
ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk kelompok surat Madaniyyah.
Surat ini melukiskan
keadaan yang akan dihadapi kelak, ketika mulai terjadi hari kiamat.
Azbabunnuzul
Sebab turunnya ayat ini adalah kaum kafir
yang seringkali menanyakan tentang hari perhitungan. Seperti yang disebut dalam
QS Yasin ayat 48.
متى هذاالوعد ان كنتم صدقين
Artinya ; Dan mereka
(orang-orang kafir) berkata : Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika
kamu orang-orang yang benar.
Kemudian
Allah menjelaskan kepada mereka didalam surat ini tanda-tanda hari kiamat. Hal
ini dimaksudkan agar mereka mengetahui bahwa mereka tidak bias mengetahui
secara pasti terjadinya hari kiamat.
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
(1) “Apabila bumi digoncangkan
dengan goncangan (yang dahsyat)“,
Maksudnya adalah bumi bergoncang dari
bawahnya. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 627).
Ayat ini memberikan penjelasan
tentang betapa dahsyatnya hari kiamat itu, dengan maksud kaum kafir mau memikirkan
situasi hari itu, sehingga mereka insyaf dari kekafirannya.
وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
(2) “dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.”
Para ulama katakan bahwa ayat
tersebut berarti bumi mengeluarkan mayit yang ada di dalamnya. Lihat Tafsir
Al Qur’an Al ‘Azhim, 9: 627.
Pada
ayat kedua ini dan bumi mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, baik
logam mineral maupun orang-orang yang sudah terkubur didalam perut bumi.
Selanjutnya ayat 1-2 ini
menjelaskan gambaran hari kiamat ketika bumi bergetar dan bergoncang dengan
goncangan yang sekeras-kerasnya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi yang dimaksud dengan beban berat disini
ialah Mayit, jasad berbagai makhluk yang
sudah terkubur, logam mineral, lahar yang panas, barang tambang maupun timbunan
harta.
وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا
(3) “Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”
Maksudnya di sini sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Katsir, bumi
sebelumnya dalam keadaan tenang lalu berubah keadaannya menjadi bergoncang. Itu
sudah jadi ketentuan Allah, tidak ada yang bisa menolaknya. Ketika bergoncang,
keluarlah berbagai mayit dari orang terdahulu dan orang belakangan.
Pada ayat ini diceritakan bahwa setiap orang yang menyaksikan goncangan
yang dahsyat tersebut akan mengajukan pertanyaan dalam keadaan bingung, mereka
bertanya, apa yang terjadi pada bumi ini,,?
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
(4) ““Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
Maksudnya adalah bumi mengungkapkan segala yang terjadi padanya,
menerangkan keadaannya dan segala yang terjadi padanya, semua itu adalah
perintah Allah swt.
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا
(5) karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian
itu) kepadanya.”,
Syaikh As Sa’di rahimahullah menerangkan, “Bumi menjadi saksi bagi
setiap orang yang telah beramal dahulu di atasnya. Bumi dahulu telah menjadi
saksi amalan setiap hamba. Dan Allah memerintahkan untuk memberitahukan
amalan-amalan manusia, perintah ini harus dijalankan (jangan didurhakai).” (Taisir
Al Karimir Rahman, hal. 932).
Sesungguhnya apa yang
terjadi pada bumi ketika kiamat hanyalah berdasarkan perintah Allah swt. Segala
yang terjadi adalah ketentuan yang pasti dari Allah.
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
(6) “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan
bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.”
Maksudnya adalah pada hari kiamat, manusia dikeluarkan dari bumi dalam
keadaan beraneka ragam lalu ditampakkan kebaikan dan kejelekan yang pernah
mereka lakukan, kemudian mereka akan melihat balasannya.
Dengan kata lain, mereka
keluar dari kuburnya dalam keadaan kelompok yang terpisah. Setiap kelompok akan
mengarah ke tempatnya masing-masing (surge atau neraka), hal ini tergantung
dari amal perbuatan mereka di dunia.
Masing-masing orang
menghadapi urusannya sendiri-sendiri untuk diperlihatkan kepada mereka balasan
bagi apa yang pernah dilakukan selama hidup didunia.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
(7) “Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan
seberat zarrah ( sekecil apa pun), niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.
(8) Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah (sekecil apa
pun), niscaya
dia akan melihat (balasan)nya pula.”
Ini adalah balasan bagi yang berbuat baik dan jelek. Walau yang dilakukan
adalah sebesar dzarrah (ukuran yang kecil atau sepele), maka itu akan dibalas.
Tentu lebih pantas lagi jika ada yang beramal lebih dari itu dan akan dibalas.
Ini menandakan bahwa
tidak ada satupun yang tersembunyi disisi Tuhan dari amalan manusia melainkan
akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Jadi dua ayat tersebut
menjelaskan bahwa semua amal akan diperhitungkan dan tidak akan hilang
sedikitpun. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah Allah swt
akan memberikan balasan begitupula amal keburukan. Pendek kata tidak ada
perbuatan sekecil apapun yang terlewatkan , semuanya akan diperhitungkan pada
hari kiamat nanti.
Wallahua’lamu bissawab
Salam Guru Madrasah !
Post a Comment